Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Strategi Memilih PTN)

Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Strategi Memilih PTN)

Calon Guru Berbagi Strategi untuk sukses menembus SBMPTN dari pak Suwah Sembiring sampai pada kiat terakhir yaitu Strategi memilih PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Setelah sebelumnya telah disampaikan kiat sukses menembus SBMPTN dengan Mengenal Berbagai Jurusan di PTN, Metode Belajar Efektif dan Sikap Sukses. Seperti apa strategi memilih Perguruan Tinggi Negeri itu, mari kita simak.

Sering kita dengar bahwa Si A yang prestasinya baik di kelasnya tidak lulus masuk PTN sementara Si B yang peringkatnya ada di bawahnya lulus masuk PTN. Kejadian di atas dianggap bukanlah suatu kejadian yang Believe Or Not (aneh tapi nyata). Karena hampir setiap tahun dan di setiap sekolah ada saja yang lebih pintar, tetapi tidak lulus di SNMPTN.

Kejadian di atas dapat terjadi karena dua sebab, yaitu: kesalahan teknis dan kesalahan strategi.

1. Kesalahan Teknis

Yang dimaksud dengan kesalahan teknis adalah kesalahan dalam mengisi formulir pendaftaran atau lembar jawaban. Kesalahan ini terjadi tentunya karena kecerobohan peserta. Untuk menghindari kesalahan ini, para peserta harus membaca petunjuk dengan lebih teliti dan mengisi formulir pendaftaran dan lembar jawaban dengan lebih hati-hati.

2. Kesalahan Strategi

Yang dimaksud dengan kesalahan strategi adalah kesalahan dalam memilih PTN. Peserta ujian tidak memilih PTN yang sesuai dengan kemampuan yang dia miliki. Dalam membuat strategi memilih PTN, ada dua nilai yang harus kita tentukan, yaitu nilai kemampuan kita dan nilai minimum yang diterima di PTN. Kalau nilai kita 6, maka supaya kita lulus harus kita pilih PTN yang menerima nilai 6, Kalau kita pilih PTN yang menerima nilai 7, tentu kita akan gagal alias tidak lulus. Masalah yang kita hadapi di SNMPTN tidak sesederhana di atas. Karena, selain kita tidak tahu nilai kemampuan kita, kitapun tidak tahu nilai minimum yang diterima di masing-masing PTN. Dengan demikian yang dapat kita lakukan adalah menentukan nilai prediksi/perkiraan. Hal seperti ini jugalah yang sering dilakukan oleh orang-orang yang bertugas sebagai pengambil keputusan.

4.1 MEMPREDIKSI KLASIFIKASI PTN

Mengingat begitu banyak PTN yang ada di Tanah Air, maka terlalu rumit bagi kita untuk menentukan nilai prediksi yang diterima di masing-masing PTN. Karena itu, kita sederhanakan dengan cara membagi-bagi PTN berdasarkan kelas-kelas. Sebelum menentukan kelas-kelas PTN tersebut, terlebih dahulu kita melihat sejarah terbentuknya nama SBMPTN yang sekarang digunakan.

TAHUN 1976

Sebelum tahun 1976, masing-masing PTN di Indonesia mengadakan ujian sendiri-sendiri dalam menjaring calon mahasiswanya. Pada waktu itu, banyak siswa yang diterima di beberapa PTN. Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 1976 lima PTN (ITB, IPB, UI, UGM, UNAIR) mengadakan kerjasama dalam ujian seleksi. Kerjasama kelima PTN tersebut diberi nama Sekretariat Kerjasama Antar-Lima Universitas (SKALU). Selain dengan ujian tulis, IPB juga mengadakan penyaringan tambahan, yaitu penyaringan tanpa tes.

TAHUN 1979

Setelah berjalan dua tahun, kerjasama antar PTN diperluas. Pada tahun 1979 muncul berbagai nama, yaitu:

  1. Nama Kerjasama: Proyek Perintis I (PP I)
    Anggota: ITB, UI, UGM, IPB, UNAIR, UNPAD, ITS, UNDIP, UNIBRAW, dan USU
  2. Nama Kerjasama: Proyek Perintis II (PP II)
    Anggota: Khusus tanpa tes untuk jurusan tertentu dalam SKALU
  3. Nama Kerjasama: Proyek Perintis III (PP III)
    Anggota: PTN lain yang non Kependidikan (UNS, UNSOED, UNEJ, ...)
  4. Nama Kerjasama: Proyek Perintis IV (PP IV)
    Anggota: Semua IKIP

TAHUN 1984

Sejak tahun 1984, PP I, PP III, dan PP IV bergabung dengan nama “Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru” (SIPENMARU). Sementara PP II berubah nama menjadi Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) yang anggotanya sama dengan anggota SIPENMARU. PMDK tidak membatasi jurusan.

TAHUN 1988

Nama Sipenmaru pun tak berumur panjang, empat tahun kemudian, yakni tahun 1988, SIPENMARU berubah nama menjadi “Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri” (UMPTN) dan PMDK bubar.

TAHUN 2002

Pada tahun 2002 UMPTN pun berganti nama lagi menjadi "Seleksi Penerimaan Mahasiswa Barua" (SPMB).

TAHUN 2008

Tahun 2008 SPMB kembali berganti nama menjadi "Seleksi Nasional Masuk Perguran Tinggi Negeri" (SNMPTN). Untuk penerimaan mahasiswa baru tanpa tes disebut dengan Jalur Undangan.

TAHUN 2013

SNMPTN pada tahun 2013 juga diganti namanya menjadi "Seleksi Bersama Masuk Perguran Tinggi Negeri" (SBMPTN). Pergantian nama SNMPTN menjadi SBMPTN tidak menghilangkan istilah SNMPTN, karena yang kemarin disebut "Jalur Undangan" ganti nama menjadi SNMPTN.

Di samping SBMPTN beberapa PTN melakukan Ujian Masuk Bersama (UMB) dan juga Ujian Masuk Mandiri oleh beberapa PTN tertentu, seperti UI, ITB, dan UGM.

Dari sejarah di atas, berdasarkan perbandingan antara daya tampung dan peminat, juga berdasarkan pengalaman di Bimbingan Tes, maka secara garis besar saya membuat klasifikasi PTN seperti yang ditunjukkan tabel di bawah ini:

Tabel Klasisfikasi PTN
Penilaian di atas baru berdasarkan kelompok PTN. Seharusnya kita juga mengikutsertakan pengaruh Jurusan. Penilaian jurusan didasarkan pada jurusan favorit dan nonfavorit seperti terlihat dalam tabel di bawah ini:
Contoh Tabel Jurusan Favorit

Untuk jurusan nonfavorit klasifikasi turun satu tingkat (10%), jurusan favorit tetap (khusus untuk IPA hal ini hanya berlaku pada PTN yang mempunyai jurusan Teknik)

Misalnya, Sastra Rusia termasuk jurusan nonfavorit, maka klasifikasi Sastra Rusia di UI termasuk klasifikasi B.
Khusus untuk Kedokteran Umum dan Ekonomi, klasifikasi naik setengah tingkat (5%).
Misalnya, UNDIP adalah universitas berklasifikasi B yang batas nilai minimumnya 35%–45%, maka untuk jurusan Kedokteran Umum UNDIP, nilai minimumnya harus sekitar 40%–50%.

4.2 MEMPREDIKSI NILAI KEMAMPUAN

Memprediksi nilai kemampuan ini dapat dilakukan dengan membuat suatu tes simulasi yang jumlah soalnya sama dengan jumlah soal SBMPTN dan tingkat kesulitannya dibuat setaraf dengan tingkat kesulitan soal SBMPTN.
Nilai itu diklasifikasikan dalam A*, A, B, C, dan D. Cara menentukan klasifikasi tersebut hampir sama dengan cara menentukan klasifikasi PTN, yaitu seperti diperlihatkan oleh tabel di bawah ini.

Tabel Memprediksi Kemampuan
  • Jika Anda berklasifikasi A*, itu berarti Anda termasuk orang yang istimewa. Peluang Anda diterima di PTN sebesar 90%.
  • Jika Anda berklasifikasi A, itu berarti Anda diperkirakan telah memiliki kemampuan menganalisis soal. Peluang Anda untuk diterima di PTN yang berklasifikasi A sekitar 50%; tetapi jika pilihan pertama Anda buat PTN berklasifikasi A dan pilihan kedua di PTN berklasifikasi B, maka peluang Anda diterima di PTN semakin besar, yaitu sebesar 85%.
  • Klasifikasi B diperkirakan belum mampu menganalisis soal dengan baik, tetapi sudah memiliki pengertian yang baik tentang teori. Jika pada SBMPTN nanti, Anda membuat pilihan pertama di PTN berklasifikasi B (atau A) dan pilihan kedua di PTN berklasifikasi C, maka peluang Anda lulus sekitar 70%.
  • Klasifikasi C diperkirakan belum memiliki pengertian yang baik, tetapi sebagian besar rumus-rumus telah dihafal. Jika pada SBMPTN nanti, Anda membuat pilihan pertama di PTN berklasifikasi C (atau B) dan pilihan kedua di PTN berklasifikasi D, maka peluang Anda lulus sekitar 55%.
  • Klasifikasi D diperkirakan belum menghafal rumus-rumus dengan baik. Karena itu, Anda perlu belajar lebih baik lagi.

Simulasi-simulasi diharapkan sudah dilakukan sebelum Anda mendaftarkan diri di SBMPTN. Tetapi mulai dari sekarang sebaiknya Anda juga telah mengetahui apakah cara belajar Anda telah menunjang untuk diterima di PTN yang Anda idam-idamkan.

Kalau misalnya Anda bercita-cita masuk Fakultas Kedokleran UI, maka minimum Anda harus berklasifikasi A. Seandainya saat ini Anda sudah berklasifikasi A, maka saat ini Anda tinggal mempertahankan cara belajar Anda selama ini. Akan tetapi, jika Anda baru berklasifikasi B, tentu Anda harus memperbaiki atau meningkatkan cara belajar Anda supaya nantinya, menjelang SNMPTN Anda bisa mencapai klasifikasi A.

Berdasarkan pengalaman saya, soal-soal di bawah ini dapat memperkirakan cara-cara belajar Anda saat ini. Dalam menjawab soal-soal dibawah ini, buku harus ditutup dan Kunci Jawaban dapat dilihat di akhir dari artikel ini.

Jika Anda berhasil menyelesaikan paling sedikit 4 soal dari 5 soal di bawah ini dengan benar, maka cara belajar Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat C.

1. Persamaan garis yang melalui titik $(1,–2)$ dan tegak lurus terhadap garis $2x – 3y + 5 = 0$ adalah...
$(A)\ 2x – 3y – 8 = 0$
$(B)\ 2x – 3y + 8 = 0$
$(C)\ 2x + 3y + 2 = 0$
$(D)\ 3x + 2y + 2 = 0$
$(E)\ 3x + 2y + 1 = 0$

2. Diketahui $tan\ x =-2,4$ dengan $ 1\frac{1}{2}\pi \lt x \lt 2\pi$, maka $cos\ x= \cdots$
$(A) -\frac{12}{13}$
$(B) -\frac{5}{13}$
$(C) \frac{3}{13}$
$(D) \frac{12}{13}$
$(E) \frac{5}{13}$

3. Invers fungsi $f(x)=\frac{2x+3}{x-5}$ adalah $f^{-1}(x) = \cdots$
$(A)\ \frac{x-5}{2x+3}$
$(B)\ \frac{2x-3}{x+5}$
$(C)\ \frac{5x+3}{x-2}$
$(D)\ \frac{5x-3}{x+2}$
$(E)\ \frac{2x+1}{x-2}$

4. Nilai maksimum dari $f(x,y) = 2x + y$ yang memenuhi sistem pertidaksamaan $x + y \leq 5$, $x + 2y \leq 7$, $x \geq 0$, $y \geq 0$ adalah...
$(A)\ 7$
$(B)\ 8$
$(C)\ 10$
$(D)\ 14$
$(E)\ 19$

5. $log\left (a^{2}-b^{2} \right )$ sama dengan...
$(A)\ log\ a^{2}- log\ b^{2}$
$(B)\ log \left (\frac{a^{2}}{b^{2}} \right )$
$(C)\ log \left (a+b \right )log \left (a-b \right )$
$(D)\ 2\ log\ a-2\ log\ b$
$(E)\ log \left (a+b \right )+log \left (a-b \right )$

Jika Anda berhasil menyelesaikan paling sedikit 4 soal dari 5 soal di bawah ini dengan benar, maka cara belajar Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat B.
6.Perhatikan tabel berikut:
Nilai Ujian Frekuensi
$3$ $3$
$4$ $5$
$5$ $12$
$6$ $17$
$7$ $14$
$8$ $6$
$9$ $3$
Seorang siswa dinyatakan lulus jika nilai ujiannya lebih tinggi dari nilai rata-rata dikurangi satu. Dari tabel di atas, yang lulus ada sebanyak...

$(A)\ 52$ orang
$(B)\ 40$ orang
$(C)\ 30$ orang
$(D)\ 23$ orang
$(E)\ 20$ orang

7. Penyelesaian pertidaksamaan $1 \leq \left | x-2 \right | \leq 4$ adalah...
$(A)\ 3\leq x\leq 6$
$(B)\ x\leq 1$ atau $x\geq 3$
$(C)\ 1\leq x\leq 3$
$(D)\ x\leq -2$ atau $x\geq 6$
$(E)\ -2\leq x\leq 1$ atau $3\leq x\leq 6$

8. Diketahui $x_{1}$ dan $x_{2}$ merupakan akar-akar persamaan kuadrat $x^{2} – 5x – 3 = 0$. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya $x_{1}^{2}x_{2}$ dan $x_{1}x_{2}^{2}$ adalah...
$(A)\ x^{2}-15x-27=0$
$(B)\ x^{2}+15x-27=0$
$(C)\ x^{2}-34x+170=0$
$(D)\ x^{2}-170x-27=0$
$(E)\ x^{2}+27x-170=0$

9. Grafik fungsi $y = 3 + sin\ x$
$(A)$ memotong sumbu $x$ di banyak titik
$(B)$ memotong sumbu $x$ di tiga titik
$(C)$ tidak memotong sumbu $x$
$(D)$ memotong sumbu $y$ di banyak titik
$(E)$ tidak memotong sumbu $y$

10. Deret geometri tak berhingga: $2^{x}+2^{2x}+2^{3x}+\cdots$ akan konvergen untuk...
$(A)\ -1 \lt x \lt 1 $
$(B)\ 0 \lt x \lt \frac{1}{2} $
$(C)\ \frac{1}{2} \lt x \lt 1 $
$(D)\ \frac{1}{2} \lt x \lt 2 $
$(E)\ x \lt 0 $

Jika Anda berhasil menyelesaikan 3 atau 4 soal dari 5 soal di bawah ini dengan benar, maka cara belajar Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat A. Akan tetapi bila Anda berhasil menyelesaikan lebih dari 4 soal, maka cara belajar Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat A*
11. Jika $3x-x^{2}\geq 2$ dan $y^{2}+y\geq 2$, maka...
$(A)\ -1\leq xy \leq 2$
$(B)\ -2\leq xy \leq 2$
$(C)\ -2\leq xy \leq 4$
$(D)\ -4\leq xy \leq 2$
$(E)\ -4\leq xy \leq 4$

12. $\left (1-\frac{1}{4} \right )\left (1-\frac{1}{5} \right ) \cdots\left (1-\frac{1}{n+2} \right )\left (1-\frac{1}{n+3} \right )=\cdots$
$(A)\ \frac{1}{n+3}$
$(B)\ \frac{3}{n+3}$
$(C)\ \frac{3(n+2)}{n+3}$
$(D)\ \frac{4(n+2)}{n+3}$
$(E)\ \frac{4}{(n+2)(n+3)}$

13. Jika garis $y=mx+5$ menyinggung kurva $y=x^{2}+bx+c$ di titik $(-1,4)$, maka nilai $c$ sama dengan...
$(A)\ 3$
$(B)\ 4$
$(C)\ 5$
$(D)\ 6$
$(E)\ 7$

14. Suatu deret aritmetika mempunyai $14$ suku. Jumlah suku-suku bernomor ganjil adalah $140$ dan jumlah suku-suku bernomor genap adalah $161$. Suku akhir dari deret tersebut adalah...
$(A)\ 37$
$(B)\ 39$
$(C)\ 41$
$(D)\ 43$
$(E)\ 47$

15. Sebuah tes diikuti oleh $60$ siswa dan nilai yang dapat diperoleh dari $0$ sampai dengan $100$. Hanya $21$ siswa yang mendapat nilai lebih besar atau sama dengan $80$. Berapa nilai rata-rata terkecil yang mungkin bagi ke $60$ siswa?
$(A)\ 70$
$(B)\ 36$
$(C)\ 34$
$(D)\ 28$
$(E)\ 25$

Perhitungan-perhitungan di atas hanya berlaku untuk peserta IPA.
Bagi peserta IPS tentu berbeda, dan soalnya hanya soal bernomor 1 sampai 10. Jika dari nomor 1–10, Anda berhasil mengerjakan dengan benar sebanyak:

  • 3 atau 4 soal, maka cara belajar Anda bisa membawa Anda ke tingkat C.
  • 5 atau 6 soal, maka cara belajar Anda bisa membawa Anda ke tingkat B.
  • 7 atau 8 soal, maka cara belajar Anda bisa membawa Anda ke tingkat A dan lebih dari 8 soal, maka cara belajar Anda bisa membawa Anda ke tingkat A*.

Kunci Jawaban dari soal-soal di atas dapat dilihat di bawah ini, silahkan diperiksa. Untuk pembahasan silahkan ditanyakan pada kotak komentar soal yang perlu ditampilkan pembahasannya.

Kunci Jawaban:

$1.\ (E)$ $2.\ (E)$ $3.\ (C)$ $4.\ (C)$ $5.\ (E)$ $6.\ (B)$ $7.\ (E)$ $8.\ (B)$ $9.\ (C)$ $10.\ (E)$ $11.\ (D)$ $12.\ (B)$ $13.\ (D)$ $14.\ (C)$ $15.\ (D)$

Catatan tentang Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Strategi Memilih PTN) di atas agar lebih baik lagi perlu catatan tambahan dari Anda. Untuk catatan tambahan atau hal lain yang perlu diketahui admin, silahkan disampaikan dan contact admin 🙏 CMIIW.

JADIKAN HARI INI LUAR BIASA!
Ayo Share (Berbagi) Satu Hal Baik.
Jangan jadikan sekolah hanya untuk mencari nilai, tetapi bagaimana sekolah itu menjadikanmu bernilai.