Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan

Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan

Bagaimana Pembelajaran Matematika yang Efektif sudah kita diskusikan sebelumnya, Anda bisa membacanya terlebih dahulu lalu mambaca yang ini (Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan).

1.Pembangkitan Motivasi menuju Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif. Gagne (dalam Bigge,1982) menyatakan bahwa motivasi untuk pembelajaran adalah dorongan utama yang mengakibatkan seseorang terdorong untuk meraih suatu tujuan.


Salah satu hambatan dalam pembelajaran matematika adalah bahwa banyak siswa yang tidak tertarik pada matematika itu sendiri. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan lebih mudah dan senang belajar matematika.

Motivasi dalam pembelajaran matematika adalah usaha‐usaha untuk menyediakan kondisi‐kondisi sehingga seseorang terdorong untuk belajar lebih baik, dan mempengaruhi siswa sehingga pada diri siswa timbul dorongan untuk belajar, sehingga diperoleh pengertian, pengetahuan, sikap dan penguasaan kecakapan, agar lebih dapat mengatasi kesulitan‐kesulitan.

Tim Instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) Sekolah Menengah (1994), menyimpulkan sejumlah motivasi yang dapat dikembangkan di sekolah, yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika di antaranya :

  • Pemberian nilai.
  • Persaingan, di sekolah persaingan sering mempertinggi hasil belajar, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok.
  • Kerja sama, jika siswa diminta melakukan tugas bersama‐sama, saling bantu membantu dalam menunaikan tugas akan mempertinggi kegiatan pembelajaran dan dapat memupuk hubungan sosial yang sehat.
  • Keterlibatan harga diri, bila siswa merasa pentingnya tugas yang harus diembannya maka ia akan menerima sebagai suatu tantangan dengan mempertaruhkan harga dirinya.
  • Tugas atau pertanyaan yang menantang.
  • Pemberian pujian.
  • Penampilan guru, bahwa guru yang menarik perhatian siswa dapat menimbulkan minat yang lebih mendalam terhadap pelajaran yang disampaikan.
  • Suasana yang menyenangkan.
  • Pengertian, ia akan berusaha untuk mencapainya. Tujuan yang menarik bagi siswa adalah motivasi yang sangat baik.
  • Variasi kegiatan belajar, dengan digunakannya bermacam‐macam alat bantu pembelajaran, menceritakan sejarah yang berhubungan dengan topik, kegiatan laboratorium dan outdoor mathematics membangkitkan minat dalam belajar matematika.
  • Matematika sebagai rekreasi, bahwa pengajaran yang disisipi teka‐teki matematika, permainan dan tebakan yang menyangkut sifat‐sifat matematika dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan terhadap matematika.

Memang membangkitkan motivasi tidak mudah, di bawah ini diberikan beberapa resep dalam pembangkitan motivasi, di antaranya:
  1. Usahakan agar setiap tujuan pembelajaran itu jelas dan menarik.
  2. Usahakan untuk memberikan motivasi dengan contoh. Guru harus berkompeten dalam matematika yang diajarkannya.
  3. Guru harus antusias kepada matematika dan memperlihatkan kegemarannya terhadap matematika, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari‐hari.
  4. Ciptakan suasana yang menyenangkan.
  5. Usahakan agar siswa sebanyak mungkin terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
  6. Hubungkanlah bahan pelajaran dengan kebutuhan siswa.
  7. Pujian dan hadiah lebih berhasil untuk menimbulkan motivasi daripada hukuman dan celaan.
  8. Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan siswa.
  9. Hargailah pekerjaan yang telah dilakukan siswa.
  10. Berikanlah kritik dengan senyuman.
  11. Usahakanlah agar selalu terdapat motivasi pada setiap langkah proses pembelajaran.

Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif . Menurut Johnson (dalam Suryanto, 1999) memotivasi dapat dilakukan melalui beberapa cara, yang resepnya di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Memotivasi siswa melalui kebiasaan dalam mengajar:
  • Memulai pelajaran tepat waktu.
  • Mengajar dengan sering berkeliling kelas untuk memantau siswa.
  • Menentukan bahwa pada setiap pelajaran (matematika termasuk di dalamnya trigonometri), buku tulis, pulpen/ballpoint/pensil, kalkulator, buku matematika, sudah di atas meja pada awal jam pelajaran.
  • Menjawab tidak dengan berteriak.

b. Memotivasi siswa dengan jalan menggunakan teknik bertanya yang baik:
  • Gunakan "seni bertanya".
  • Tujukan pertanyaan ke seluruh kelas (semua siswa).
  • Berikan kesempatan kepada siswa waktu yang cukup untuk menemukan jawaban sebelum menunjuk siswa yang harus menjawab.
  • Memotivasi siswa melalui tugas pekerjaan rumah dan tes.
  • Bantulah siswa sehingga memahami semua bahan pelajaran yang "abstrak".
  • Berilah tugas memecahkan masalah yang sesuai dengan kemampuan individual siswa,sehingga siswa berhasil memecahkannya.
  • Berilah pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan siswa sedemikian sehingga siswa itu dapat memberikan jawaban yang benar.

2. Pendekatan Sani Menuju ke Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Sehubungan dengan betapa pentingnya pembangkitan motivasi dalam pembelajaran matematika pada umumnya dan trigonometri pada khususnya, maka pendekatan SANI (santun terbuka dan komunikatif) (Marpaung, 2001), adalah suatu pendekatan kultural yang sangat baik dalam membangkitkan motivasi, dalam usaha mengajak siswa senang belajar matematika. Bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu aktivitas sosial antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. Dalam aktivitas inilah terjadi interaksi dan negosiasi.


Dalam pembelajaran tidak seharusnya masih dijumpainya anggapan bahwa hukuman adalah bagian dari proses belajar. Justru sebaliknya hukuman harus dihindarkan tetapi suasana yang hangat, menyenangkan, terbuka harus diciptakan agar siswa senang belajar matematika.

3. Matematika Rekreasi sebagai Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Anggapan umum bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sukar dan menjemukan harus secara sistematis dihilangkan dengan jalan meramu pembelajaran matematika dengan strategi yang variatif, di antaranya ditunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat dilangsungkan di luar kelas (outdoor mathematics) atau dapat berupa teka‐teki maupun permainan sehingga kita dapat berekreasi dengan matematika.


Sebagai contoh permainan domino dapat kita modifikasi menjadi belajar penerapan matematika di SMA, dengan jalan mengganti kartu‐kartu domino dengan problem matematika, seperti contoh di bawah ini :
Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan

Demikian juga hexonimo dapat dijadikan permainan, untuk lebih memantapkan pemahaman siswa tentang jaring‐jaring kubus. Di mana persoalannya siswa diminta mencari semua dari 35 macam hexomino yang mungkin, hal ini untuk memperkuat pola bilangan, selanjutnya siswa diminta mencari kesebelas hexonimo yang merupakan jaring‐jaring kubus, dengan demikian sekaligus memperkuat pemahaman tentang ruang dimensi 3.

Seusai siswa memahami konsep perbandingan trigonometri, maka akan lebih menyenangkan jika segera diikuti outdoor mathematics, misalnya dengan berbekal meteran untuk mengukur jarak dan klinometer untuk mengukur besar sudut elevasi, maka siswa secara berkelompok dihadapkan pada soal berapa tinggi pohon yang sudah tua dan tumbuh di halaman belakang sekolah.

Setelah dicermati kajian teori yang melandasi strategi pembelajaran matematika, Perubahan paradigma pembelajaran matematika, terjadi karena perkembangan yang terjadi pada berbagai bidang. Agar pembelajaran matematika menyenangkan maka salah satu hal yang cukup dominan adalah pemberian motivasi dalam proses belajar mengajar. (Strategi Pembelajaran Matematika SMA oleh:Drs. Setiawan, M.Pd)

Catatan tentang Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan di atas agar lebih baik lagi perlu catatan tambahan dari Anda. Untuk catatan tambahan atau hal lain yang perlu diketahui admin, silahkan disampaikan dan contact admin 🙏 CMIIW.

JADIKAN HARI INI LUAR BIASA!
Ayo Share (Berbagi) Satu Hal Baik.
Tak ada yang lebih membuat murid gembira selain berhasil mempelajari sesuatu. Dan tak ada yang membuat seorang guru gembira selain menemukan cara untuk mengajari muridnya.
Andrea Hirata
close