Calon guru berbagi artikel inspiratif dari seorang dosen. Pada pesan terakhirnya sangat baik kita ingat di dalam menjalani profesi kita sebagai seorang guru, terkhusus ketika harus mengambil keputusan di dalam menghadapi anak-anak yang sering membuat masalah di lingkungan sekolah atau lingkungan rumah.
Mari kita coba simak cerita inspiratit dari dosen keren yang sangat bijaksana ini:
Pada suaatu ketika ada sepasang suami isteri tergesa-gesa berlari menuju ke helikopter yang terlihat terbang rendah dari puncak gedung hotel, mereka berlari untuk menyelamatkan diri karena hotel yang mereka tempati mengalami kebakaran yang sangat besar pada lantai bawah dan jalan satau-satunya untuk menyelamatkan diri hanya melalui puncak gedung.
Tetapi saat sampai di atas sana, mereka menyadari bahwa pada helikkopter hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Dengan segera dan cepat sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu, sementara sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum helikopter menjauh...
Kejadian Berikutnya...
Api itu semakin membesar dan menghanguskan seluruh bangunan hotel, banyak tamu hotel yang menjadi korban kebakaran tersebut, ada yang mencoba melompat dari ketinggian dan ada juga pasrah menerima keadaan termasuk juga sang istri.
Dosen yang menceritakan kisah ini bertanya pada mahasiswa-mahasiswanya, menurut kalian, apa yang sang istri itu teriakkan?
Sebagian besar mahasiswa dan dominan mahasiswi menjawab dengan cepat marah mengatakan:
- Kamu JAHAT,
- Aku benci kamu,
- Kurang ajar...
- Kamu egois,
- Gak tanggung jawab,
- Gak tau malu...kamu dsb..
Tapi ada seorang mahasiswi yang hanya diam saja, dan dosen itu meminta mahasiswi yang diam itu menjawab,
Kata si mahasiswi, Saya yakin si istri pasti berteriak... "Tolong jaga anak kita baik-baik."
Dosen itu terkejut dan bertanya, apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?
Mahasiswi itu menggeleng, belum, tapi itu yang dikatakan oleh ibu saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.
Dosen itu itu menatap seluruh kelas dan berkata:,
Jawaban ini benar,......
Hotel itu kemudian benar-benar terbakar habis... dan... sang suami harus kembali ke kota kecilnya dengan air mata yang terus menetes harus menjemput anak-anak mereka yang masih duduk di bangku sekolah Taman kanan-kakan (TK) dan BALITA. Sang dosen kembali untuk mengasuh anak-anak mereka sendirian, dan kisah tragedi tersebut di simpan rapat rapat....tanpa.... pernah dibahas lagi.
Ber-tahun-tahun kemudian, anak anak itu sudah menjadi dewasa....
Ada yang menjadi pengusaha... Ada yang menjadi Dokter.... dan 1 lagi masih bekerja sambil kuliah.
Pada suatu hari ketika anak bungsu nya bersih-bersih kamar sang Ayah... anak itu menemukan buku harian ayahnya, dia menemukan kenyataan bahwa saat orang tuanya ke hotel itu, mereka sedang berobat jalan karena sang ibu menderita penyakit kanker ganas dan akan segera meninggal.
Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup. Dan dia menulis di buku harian itu:
"Betapa aku berharap untuk sang istri yang naik ke Helikopter itu.."
Isteriku sayang, tapi demi anak-anak kita, terpaksa dengan hati menangis membiarkan kamu terbakar sendirian.
Si anak bungsu kemudian menceritakan kepada kedua kakak nya, dan mereka bertiga segera menyusul sang Ayah di kampus, mereka sujud mencium kaki sang Ayah bergantian dan mengucap syukur atas perjuangan sang Ayah membesarkan mereka semua, sekalipun dengan beban mental yang demikian berat.
Cerita sang dosen itu selesai, dan seluruh kelas pun terdiam.
Dosen itu kemudian berkata;
Siapakah sang Ayah?
Sang Ayah itu saat inilah yang ada di hadapan kalian,
Mahasiswa dan mahasiswi nya segera berlarian memeluk sang dosen.
Mereka sekarang mengerti hikmah dari cerita nyata tersebut, "Bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita pikirkan, ada berbagai macam komplikasi dan alasan dibaliknya yang kadang sulit dimengerti."
Karena itulah jangan pernah melihat hanya luarnya saja dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.
- mereka yang sering membayar untuk orang lain bukan berarti kaya, tapi karena lebih menghargai hubungan dari pada uang,
- mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh bukan karena bodoh, tapi karena lebih menghargai konsep tanggung jawab,
- mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar bukan karena bersalah, tapi karena lebih menghargai orang lain,
- mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu bukan karena merasa berhutang, tapi karena menganggap kita adalah sahabat,
- mereka yang sering mengontakmu, dan mengajakmu reuni atau silahturahmi bukan karena tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya
Di akhir kelas, sang dosen memberikan pesan "Jangan Mudah Mengambil Kesimpulan Karena Asumsi"
Catatan tentang Kisah Inspiratif Dosen, Jangan Mudah Mengambil Kesimpulan Karena Asumsi di atas agar lebih baik lagi perlu catatan tambahan dari Anda. Untuk catatan tambahan atau hal lain yang perlu diketahui admin, silahkan disampaikan dan contact admin 🙏 CMIIW.
Ayo Share (Berbagi) Satu Hal Baik.
Jangan jadikan sekolah hanya untuk mencari nilai, tetapi bagaimana sekolah itu menjadikanmu bernilai.