Setelah kita mengenal Konsep Kreativitas dan Ciri Kreativitas itu sendiri, sekarang coba kita berbagi tentang ciri-ciri kepribadian orang kreatif. Salah satu aspek kreativitas adalah kepribadian (personality) orang-orang kreatif. Aspek ini penting dipahami sebagai dasar dalam memberikan perlakuan yang sesuai kepada seseorang guna mengembangkan kretivitasnya.
Ada ungkapan dahwa “the creative person must have a creative personality”. Upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan kreativitas hanya mungkin apabila dipahami lebih dahulu sifat-sifat kemampuan kreatif dan iklim lingkungan yang mengitarinya.
Guilford mengemukakan bahwa dalam arti sempit kreativitas mengacu kepada kecakapan yang menjadi karakteristik orang-orang kreatif, yaitu orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi.
Kecakapan kreatif menentukan apakah individual dapat menampilkan perilaku kreatifnya sampai taraf tertentu, apakah orang-orang yang memiliki modal kecakapan kreatif akan secara nyata menghasilkan karya-karya kreatif, tergantung kepada ciri-ciri motivasi, sikap, dan temperamennya.
Oleh sebab itu, ada dua masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam telaah kreativitas, yaitu: bagaimana potensi kreativitas dapat diidentivikasi; dan bagaimanakah kepribadian kreatif dapat dikembangkan.
Ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan ke dalam ciri kognitif dan non-kognitif.
Ke dalam ciri kognitif termasuk empat ciri berfikir kreatif yaitu: orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi.
Ke dalam ciri non-kognitif termasuk motivasi, sikap, dan kepribadian yang sesuai, kreativitas seseorang tidak dapat berkembang secara wajar.
Misalnya, menurut tes berpikir kreatif, seorang memiliki kemampuan berpikir orisinal, luwes, dan lancar. Namun ia pemalas dan mudah menyerah, maka kemampuan tersebut tidak akan berkembang.
Dari penelitiannya terhadap 537 siswa sekolah menengah, Parloff & Datta (1965) menemukan bahwa – sementara tidak terdapat perbedaan dalam usia, IQ, bakat sains, status sosial ekonomi, dan keutuhan keluarga – ada perbedaan yang signifikan ciri-ciri kepribadian kelompok siswa yang tinggi, sedang, dan rendah kreativitasnya.
Para siswa yang tinggi kreaivitasnya cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, percaya diri, efisien dalam berpikir, dan perseptif.
Sebaliknya kelompok siswa yang rendah kreativitasnya kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera, kurang dapat mengendalikan diri, lebih impulsive, kurang peduli akan kesan orang lain pada dirinya, dan kurang efisien dalam berfikir.
Cashdan & Welsh (1966), menemukan bahwa siswa SMA yang tinggi kreativitasnya lebih mandiri, mengusahakan perubahan dalam lingkungannya, dan relasi interpersonalnya lebih terbuka dan aktif, sebaliknya siswa yang rendah kreativitasnya lebih rendah otonominya dan kurang menonjolkan diri.
Studi lain dilakukan oleh Garwood (1964) terhadap para mahasiswa bidang sains. Mahasiswa yang tinggi kreativitasnya memiliki fleksibilitas kognitif yang tinggi, lebih dini tertarik kepada sains, lebih dominan, pandai bergaul, dan dapat menerima dirinya.
Sementara Piers (1970) mengungkapkan bahwa orang-orang kreatif cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar, persisten, tidak puas pada apa yang ada, percaya diri, otonom, bebas dalam pertimbangan, menerima diri, senang humor, intuitif dalam berpikir, tertarik kepada hal-hal yang kompleks, sensitive terhadap rangsangan dan toleran terhadap situasi yang tidak pasti.
Munandar (1977) mengemukakan tujuh ciri sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang melekat pada orang-orang yang kreatif, yaitu; terbuka terhadap pengalaman baru dan luar biasa luwes dalam mengapresiasi fantasi, berminat pada kegiatan-kegiatan kreatif, percaya pada gagasan sendiri, dan mandiri.
Ketujuh ciri tersebut dijabarkan kedalam 32 butir Skala sikap kreatif yang ia susun untuk penelitiannya, masih banyak hasil yang lain mengenai cirri-ciri kepribadian orang kreatif, misalnya dari Cruthfield (1971), Dellas
& Gaier (1970), Mackinnon (19770), Ruggiero (1984), Arasteh & Arasteh (1976), Clark (1983), dan Bruch (1981).
Berdasarkan survei kepustakaan, Supriadi (1985) mengidentifikasi 24 ciri kepribadian kreatif yang ditemukan dalam berbagai studi, yaitu:
- terbuka terhadap pengalaman baru;
- fleksibel dalam berpikir dan merespons;
- bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan;
- menghargai fantasi;
- tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif;
- mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain;
- mempunyai rasa ingin tahu yang besar;
- toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti;
- berani mengambil risiko yang diperhitungkan;
- percaya diri dan mandiri;
- memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas;
- tekun dan tidak mudah bosan;
- tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah;
- kaya akan inisiatif;
- peka terhadap situasi lingkungan;
- lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan dari pada masa lalu;
- memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik;
- tertarik kepada hal-hal yang abstak, kompleks, holistic dan mengandung teka-teki;
- memiliki gagasan yang orisinal;
- mempunyai minat yang luas;
- menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruksif bagi pengembangan diri;
- kritis terhadap pendapat orang lain;
- senang mengajukan pertanyaan yang baik;
- memiliki kesadaran etik-moral dan estetika yang tinggi.
Di sekolah guru memegang peran penting dalam membangun kepribadian kreatif siswa sehingga siswa dapat lebih adaptif dengan hal- hal baru dan memiliki minat untuk mengeksplorasi dan menemukan hal-hal baru. (*Ciri-ciri Kepribadian Orang Kreatif | Buku Permainan Kreatif untuk Guru - PT Globalindo Universal Multikreatif)
Catatan tentang Ciri-ciri Kepribadian Orang Kreatif di atas agar lebih baik lagi perlu catatan tambahan dari Anda. Untuk catatan tambahan atau hal lain yang perlu diketahui admin, silahkan disampaikan dan contact admin 🙏 CMIIW.
Ayo Share (Berbagi) Satu Hal Baik.
Jangan jadikan sekolah hanya untuk mencari nilai, tetapi bagaimana sekolah itu menjadikanmu bernilai.