Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Mau Jadi Guru?, Ketahui 8 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru

Mau Jadi Guru?, Ketahui 8 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru

Katanya 8 keterampilan ini harus dimiliki oleh seorang guru. Benar ada kata "harus" nya, dan kata "harus" itu sendiri menurut KBBI adalah patut, wajib, mesti: tidak boleh tidak. Dengan melihat pemakaian kata "harus" itu pada kalimat "8 keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru" mengartikan bahwa jika seorang guru (termasuk saya atau Anda) tidak memiliki 8 kemampuan itu maka seseorang itu masih harus belajar dan berlatih untuk jadi guru.

Keterampilan yang harus dimiliki Guru ini dikatakan adalah keterampilan dasar di dalam mengajar (Generic Teaching Skill), secara Pengertian Dasar yaitu keterampilan yang bersifat generik atau Keterampilan Dasar Teknik Instruksional yang harus dikuasai seorang guru. Karena Keterampilan dasar mengajar ini sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Maka mari kita simak seperti apa 8 keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru.


1. KETERAMPILAN BERTANYA

Keterampilan pertama adalah keterampilan bertanya, memang keterampilan ini harus mutlak dimiliki oleh setiap orang apalagi seorang guru. Melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui.

Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara Guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya interaksi di kelas yang di dinamis dan multi arah.

Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan.

Adapun tujuan guru mengajukan pertanyaan antara lain adalah:

  • Menimbulkan rasa keingintahuan
  • Merangsang fungsi berpikir
  • Mengembangkan keterampilan berpikir
  • Memfokuskan perhatian siswa
  • Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
  • Mengkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
  • Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.

Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru seperti disebutkan diawal, baik itu Guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.

Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam keterampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.


2. KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN

Keterampilan berikut yaitu keterampilan penguatan, yaitu respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu.

KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN

Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya.

Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan.

Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri.

Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan Komponen-komponen itu adalah:

  • Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya.
  • Penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.

3. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Keterampilan Menciptakan Variasi

Keterampilan berikutnya yaitu keterampilan mengadakan variasi. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.

Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran.

Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu:

  • Variasi dalam cara/gaya mengajar guru,
  • Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran,
  • Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.

4. KETERAMPILAN MENJELASKAN (MENYAJIKAN MATERI)

Keterampilan Menjelaskan menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki, yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.

KETERAMPILAN MENJELASKAN (MENYAJIKAN MATERI)

Komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu:

  • Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
  • Penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.

Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar.

Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.


5. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran memang harus dimiliki oleh seorang guru.

Membuka Pelajaran

Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran:

  • Hubungan dengan Kelas.
  • Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, Guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka.
  • Menghubungkan Pelajaran.
  • Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, Guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.

Menutup pelajaran.
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran:
  • Merangkum Pelajaran.
  • Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut.
  • Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya.
  • Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.
  • Memberikan tugas.
  • Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.

6. KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL.

Keterampilan selanjutnya yaitu keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Diskusi kelompok itu sendiri adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.

KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.
Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa.


7. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Keterampilan yang mungkin banyak guru lemah yaitu keterampilan mengelola kelas. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Keterampilan mengelola kelas yaitu:

  • prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran.
  • represif, yaitu berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

8. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN

Keterampilan yang terakhir yaitu keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.
KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN

Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran.

Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.

Komponen-komponen dan prinsip-prinsip keterampilan ini adalah:

  • Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi,
  • Keterampilan mengorganisasi,
  • Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar,
  • Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar,
  • Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Setelah mengetahui 8 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru diatas, berapa yang sudah kita miliki sebagai seorang guru. Apakah Anda sudah layak menjadi seorang guru?, saya sendiri belum layak dan sepertinya masih perlu banyak belajar dan berlatih, saat ini predikat saya adalah cagur (calon guru).

Catatan tentang Mau Jadi Guru?, Ketahui 8 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru di atas agar lebih baik lagi perlu catatan tambahan dari Anda. Untuk catatan tambahan atau hal lain yang perlu diketahui admin, silahkan disampaikan dan contact admin 🙏 CMIIW.

JADIKAN HARI INI LUAR BIASA!
Ayo Share (Berbagi) Satu Hal Baik.
Tak ada yang lebih membuat murid gembira selain berhasil mempelajari sesuatu. Dan tak ada yang membuat seorang guru gembira selain menemukan cara untuk mengajari muridnya.
Andrea Hirata