Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Ketika Kamu Pulang ke Rumah Hari ini, Pergi dan Cuci Tangan Ibumu

Ketika Kamu Pulang ke Rumah Hari ini, Pergi dan Cuci Tangan Ibumu

Calon guru coba berbagi Artikel Inspiratif dari grup facebook yang sangat cocok untuk dibaca oleh anak-anak generasi milenial.

Seorang anak muda yang terlihat handsome dengan penampilan terbaiknya mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.

Direktur mengetahui dari cv-nya bahwa si pemuda memiliki akademik yang baik. Kemudian dia bertanya, "Apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah?" Si pemuda menjawab, "Tidak."

"Apakah ayahmu yang membayar uang sekolahmu?"
"Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayar uang sekolah saya."

"Dimana ibumu bekerja?"
"Ibuku bekerja sebagai tukang cuci."

Si direktur meminta anak muda ini menunjukkan tangannya. Si pemuda menunjukkan tangannya yang lembut dan halus.

"Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju?"
"Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku."

Si direktur mengatakan, "Aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu. Kemudian temui aku esok hari."

Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi. Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya. Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya.

Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kalinya dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan banyak luka.Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.

Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yang setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah. Luka di tangan ibunya merupakan harga yang harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.

Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam-diam mencuci semua pakain tersisa untuk ibunya. Malam itu, ibu dan anak itu berbicara panjang lebar.

Besoknya, si pemuda pergi ke kantor direktur. Si direktur menyadari ada air mata di mata sang pemuda. Kemudian dia bertanya, "Dapatkah kamu ceritakan apa yang kamu lakukan dan kamu pelajari tadi malam di rumahmu?"

Si pemuda menjawab, "Saya membersihkan tangan ibu saya dan juga menyelesaikan cuciannya. Saya sekarang mengetahui apa itu apresiasi. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi diri saya seperti sekarang. Dengan membantu ibu saya, baru sekarang saya mengetahui betapa sukar dan sulitnya melakukan sesuatu dengan sendirinya. Dan saya mulai mengapresiasi betapa pentingnya dan berharganya bantuan dari keluarga."

Si direktur menjawab, "Inilah yg saya cari di dalam diri seorang manajer. Saya ingin merekrut orang yang dapat mengapresiasi bantuan dari orang lain, seseorang yang mengetahui penderitaan orang lain ketika mengerjakan sesuatu, dan seseorang yang tidak menempatkan uang sebagai tujuan utama dari hidupnya. Kamu diterima."

Seorang anak yang selalu dilindungi dan dibiasakan diberikan apapun yang mereka inginkan akan mengembangkan mental "keakuan" dan selalu menempatkan dirinya sebagai prioritas. Dia akan tidak peduli dengan jerih payah orangtuanya. Apabila kita tipe orang tua seperti ini, apakah kita menunjukkan rasa cinta kita atau menghancurkan anak-anak kita?

Anda dapat membiarkan anak-anakmu tinggal di rumah besar, makan makanan enak, les piano, menonton dari TV layar besar. Tetapi ketika anda memotong rumput, biarkan mereka mengalaminya juga. Setelah makan, biarkan mereka mencuci piring mereka dengan saudara-saudara mereka.

Ini bukan masalah apakah kamu dapat mempekerjakan pembantu, tetapi ini karena anda ingin mencintai mereka dengan benar. Anda ingin mereka mengerti, tidak peduli seberapa kayanya orangtua mereka, suatu hari nanti mereka akan menua, seperti ibu si pemuda.

Yang terpenting, anak-anakmu mempelajari bagaimana mengapresiasi usaha dan pengalaman mengalami kesulitan dan belajar kemampuan untuk bekerja dengan orang lain agar segala sesuatu terselesaikan.

Catatan tentang Ketika Kamu Pulang ke Rumah Hari ini, Pergi dan Cuci Tangan Ibumu di atas agar lebih baik lagi perlu catatan tambahan dari Anda. Untuk catatan tambahan atau hal lain yang perlu diketahui admin, silahkan disampaikan dan contact admin 🙏 CMIIW.

JADIKAN HARI INI LUAR BIASA!
Ayo Share (Berbagi) Satu Hal Baik.
Kemarin saya cerdas, jadi saya ingin mengubah dunia. Hari ini saya bijaksana, jadi saya mengubah diri sendiri.
Jalaludin Rumi